Kain Cual, Kain Tradisional dari Kepulauan Bangka Belitung

Kain Cual, Kain Tradisional dari Kepulauan Bangka Belitung
Promosi Shopee

Setiap daerah mempunyai kebudayaan masing-masing mulai dari makanan kuliner, adat istiadat, hingga kerajinan tekstil yang bisa mencuri perhatian bagi wisatawan saat mendatangi sebuah daerah yang menjadi tujuan wisata mereka, dan mereka akan jadikan sebagai buah tangan untuk keluarga dan sanak saudara.

Berbicara tentang kerajinan tangan tekstil terutama kerajinan berupa hasil kain, akan penulis bahas untuk mengenalkan kepada pembaca bahwa setiap daerah mempunyai hasil karya kain tersendiri Khususnya Wilayah Bangka Belitung.

Bahwa banyak yang sudah tau bahwa Kota Palembang terkenal dengan kain songketnya, kalau di Kepulauan Bangka Belitung pun juga memiliki hasil karya tekstil khas yaitu kain Cual. Pada abad 17 kain cual diperkenalkan di Bangka Belitung tepatnya di daerah Muntok Kabupaten Bangka. Pada zaman dulu untuk memakai kain cual hanya untuk para bangsawan, karena harganya cukup lumayan mahal dan hanya bisa dijangkau oleh bangsawan yang memiliki status sosial yang tinggi.

Sejarah Kain Cual

Dulunya di daerah Muntok memang sebagai lokasi tempat kedudukan Residen Bangka terkenal, para perempuan di Muntok yang tinggal di perkampungan-perkampungan salah satunya kampung Patemun dan Pemuhun (sudah berganti nama perkampungan menjadi Teluk Rubiah) pada masanya itu mata pencaharian atau pekerjaannya sebagai penenun, mereka membuat selendang dan kain dari sutra, ada juga campuran dari benang emas, sehingga Tenunan dari wilayah Mentok ini yang disebut dengan “Kain Cual”.

Kain cual pada masa itu dijadikan sebagai simbolis identitas sosial yang berada di lingkungan bangsawan untuk keperluan acara adat, mahar pengantin, dan menggambarkan suatu keadaan status sosial seseorang waktu itu.

Kain cual khas Bangka Belitung merupakan tenun yang memiliki makna sebuah celupan pada awal benang yang akan diwarnai. Tenun cual sebenarnya paduan antara teknik songket dan teknik tenun ikat, namun yang membedakan songket dan cual yaitu  susunan pada motifnya yang menggunakan teknik ikat pada kain.

Untuk motifnya sendiri, kain cual khas Bangka Belitung memiliki berbagai macam motif mulai dari motif ruang kosong yang sering disebut dalam bahasa Bangka, Jande Bekecak (Janda Berias atau Bersolek) dan motif satu lagi yaitu Bercorak Penuh dengan sebutan Penganten Bekecak (Pengantin Berias atau Bersolek).

Untuk warnanya sendiri pun beragam, semakin berkembangnya zaman sudah semakin bervariasi. Dulunya hanya didominasi dengan warna merah dan emas, sehingga tampilan kain cual tampak elegan. Sekarang sudah banyak bermacam warna seperti hijau biru, Ungu, mocca, orange dan banyak lagi warna menarik lainya dengan motif yang juga beragam seperti bunga, burung, bebek, naga bertarung, kembang serujo (bunga lotus) dan lainnya.

Dimana bisa mendapatkan kain cual?

Untuk mendapatkan oleh-oleh Khas Bangka Belitung satu ini bagi wisatawan yang bertandang langsung di Kepulauan Bangka Belitung, kalian bisa menemukan kain cual di pusat Kota Pangkalpinang. Kalian bisa mampir di Cual Ishadi Museum yang berada di Jalan A. Yani No.44, Batin Tikal, Kec. Taman Sari, Kota Pangkalpinang, Kep. Bangka Belitung. Jam operasional buka dari hari Senin sampai Munggu pukul 10.00- 17.00 WIB. Di museum banyak sekali koleksi-koleksi kain cual Bangka Belitung yang pajang dan jual. mulai dari kain, selandang hingga pakaian dari cual tersedia. Untuk harga kain cual tenun dibanderol mulai jutaan hingga puluhan juta, sedangkan teknik kain cual print dibanderol harga Rp600.000an.

Namun Teman Berisik bisa membeli kain cual tanpa datang langsung ke Kotanya, kalian bisa saja mendapatkan kain tenunan khas Bangka Belitung di marketplace, kalian bisa mencarinya dengan kunci “Kain Cual Khas Bangka Belitung” di marketplace akan menampilkan berbagai macam motif kain dan kalian bisa memilih sesuai kantong kalian.

Related posts